SALAM UNTUK SEMUA PENGGEMAR MEMANCING DI SELURUH INDONESIA.
Memancing merupakan salah satu bentuk kegemaran positif, selain untuk mengisi waktu santai kita terhadap berbagai aktivitas yang padat, memancing dapat dijadikan sarana untuk mengatasi perasaan jenuh/stress di dalam kehidupan kita, perasaan tenang, santai, dan melihat keindahan alam membawa kita hanyut dalam berbagai persoalan hidup.
Memancing dirasa kurang lengkap jika tidak mendapatkan hasil buruan, sehingga diperlukan adanya pengetahuan kita terhadap karakteristik, serta tips-tips untuk dapat membantu anda dalam memaksimalkan hasil buruan yang diinginkan.
Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memancing di air tawar, air payau ataupun air asin. Untuk mendapatkan hasil terbaik hendaknya kita harus lebih mengenal karakteristik target ikan yang kita inginkan.
Ikan yang hidup dalam ekosistim laut harus mendapatkan perlakuan cara memancing yang berbeda dengan ekosistim ikan di air tawar ataupun di air payau (antara air asin dan air tawar).
Banyak diantara kita tidak mengenal berjuta-juta macam jenis/spesies ikan, tetapi pada umumnya kita lebih sering mengenal ikan yang paling sering dikonsumsi masyarakat secara umum. Ikan-ikan tersebut juga dapat digolongkan berdasarkan ekosistim hidupnya.antara lain :
- Ikan yang hidup pada ekosistim tawar, antara lain : Lele, gurami, patin, tombro, bawal, gabus/kutuk dsb.
- Ikan yang hidup pada ekosistim payau (antara air asin dan air tawar), antara lain : Bandeng, mujaer, belanak, dsb.
- Ikan yang hidup pada ekosistim laut, antara lain : Tenggiri, kakap, kerapu, kembung, dorang, kuwe, tuna, tongkol, dsb.
Hal tersebut diatas merupakan sebagian kecil contoh jenis ikan yang hidup pada ekosistim yang berbeda. Memang terkadang sering kita jumpai jenis ikan tertentu yang dapat berpindah dari satu ekosistim ke ekosistim lainnya, sebagai contoh, terkadang didalam tambak atau muara berair payau sering ditemukan berbagai jenis spesies kerapu, kakap putih (cukil), mujaer, gabus/kutuk, terkadang kakap putih (cukil/ baramundi) juga dapat dipelihara di kolam air tawar pada kondisi tertentu.
Dalam blog ini kita akan lebih mudah memahami dan menambah wawasan berdasarkan kumpulan pengalaman dari para pemancing di seluruh Indonesia yang kami rangkum secara singkat sehingga harapan kami dapat membantu para mancing mania untuk mendapatkan hasil tangkapan yang "MEMUASKAN".
A. MEMANCING DI AIR TAWAR
Memancing di air tawar dapat digolongkan menjadi memancing ikan hasil budidaya dan memancing ikan hasil alam. Ikan hasil budidaya biasanya dipelihara di empang/kolam yang dirawat secara intensif ataupun tradisional, sedangkan ikan hasil alam biasanya kita jumpai di sungai, danau/rawa atau waduk yang keberadaannya tidak dipelihara
1. Memancing di kolam/empang
Kolam atau empang merupakan tempat yang sudah tidak asing lagi bagi penggemar memancing. Selain tempatnya nyaman, terkadang semua fasilitasnya sudah lengkap, misalnya ada tempat berteduh, rumah makan, kamar mandi, penginapan, bahkan fasilitas kedi (orang yang menawarkan jasa penolong jika kita sedang memancing dengan tarif tertentu).
Biasanya target jenis ikan yang didapatkan adalah ikan air tawar/air payau konsumsi, misalnya : ikan mas (tombro), bandeng, gurami, nila, bawal, lele, patin, dst. Tetapi seiring dengan perkembangan jaman, kolam pemancingan air asin dan kolam pemancingan khusus telah dikembangkan sedemikian rupa dan diciptakan untuk memanjakan komunitas pemancing tertentu. Untuk kolam pemancingan khusus biasanya terdapat jenis ikan yang varietasnya tidak umum, contohnya : tempat pemancingan ikan-ikan import di jawa barat dan pemancingan udang galah di Malaysia.
Ikan-ikan tersebut sebenarnya merupakan ikan peliharaan yang dipancingkan, agar mendapatkan hasil tangkapan terbaik hendaknya kita terlebih dahulu mengetahui karakter jenis ikan dan tempat/daerah asal ikan tersebut didatangkan/diperoleh para pemilik kolam/empang, karena kebiasaan/perlakuan yang dilakukan pemilik kolam terhadap ikan-ikannya dapat dijadikan pedoman bagi pengemar memancing air tawar untuk mendapatkan hasil terbaik, misalnya pakan apa yang biasanya diberikan, kapan waktu pemberian pakan, kondisi jenis air (tawar/payau) dari daerah asal.ke daerah tujuan, dsb.
Hal tersebut diatas perlu diketahui, karena ikan-ikan peliharaan pada kolam-kolam pemancingan akan lebih mudah didapatkan pada kondisi ekosistem yang sama, ekosistim yang berubah dapat menimbulkan ikan menjadi stress yang akhirnya menurunkan kekebalan tubuh ikan dan tidak adanya nafsu makan, misalnya gurami dan lele yang berasal dari kolam ait tawar biasanya akan sulit beradaptasi pada kolam air payau. Secara umum kolam pemancingan yang tidak sesuai dengan ekosistim ikan ditempat asalnya kurang baik, hal tersebut dapat diketahui dengan banyaknya ikan yang mati, mengambang dipermukaan, dan tidak ada nafsu makan.
Kesamaan ekosistim di daerah asal tempat pembesaran ikan merupakan hal utama bagi pemilik kolam pemancingan untuk meningkatkan kepuasan konsumen penggemar memancing, pemahaman secara luas mengenai ekosistim akan membawa kondisi ikan yang dipancingkan sesuai dengan harapan pamancing dan pemilik kolam, yaitu kepuasan penggemar memancing, keuntungan bagi pemilik kolam dan kesehatan ikan yang dapat menekan kerugian angka kematian ikan akibat penyakit.
Disisi lain para penggemar memancing juga harus menjaga ekosistim kolam, misalnya dengan mentaati peraturan pada kolam pemancingan, agar ekosistim kolam pemancingan dapat terjaga dengan baik.
2. Memancing di sungai, danau/rawa atau bendungan
Memancing di sungai, danau atau bendungan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemar memancing, selain dapat menghemat biaya, tempat tersebut bisa menjadi alternatif lain diluar kolam pemancingan, serta para pemancing juga bisa mendekatkan diri dengan alam sekitar dan menikmati pemandangan alam sambil menyalurkan hobby.
Sama halnya dengan memancing di kolam pemancingan, memancing di sungai, danau atau bendungan juga diperlukan pengenalan khusus terhadap karakteristik ikan yang diharapkan. Kebiasaan ikan makan dialam bebas (tanpa campur tangan manusia) bisa menjadi kunci suksesnya seorang pemancing, hal tersebut juga dapat kita ketahui dengan menggunakan literatur yang ada, misalnya buku pengetahuan tentang berbagai jenis ikan, lingkungan hidupnya, sifat hidupnya dan yang terpenting adalah pengalaman dari masyarakat sekitar.
B. MEMANCING DI AIR PAYAU
Air payau memiliki keanekaragaman ekosistim jenis ikan tersendiri, mengingat adanya pertemuan antara air asin dan air tawar. Terkadang pasang - surut air laut, konsentrasi kadar garam yang terlarut dan cuaca bisa menjadi peluang maupun hambatan bagi penggemar memancing untuk mendapatkan ikan hasil tangkapan.Biasanya ikan yang hidup di perairan payau akan lebih mudah didapatkan pada waktu laut sedang pasang, dimana pergantian air biasanya membawa sumber makanan dan meningkatkan kadar oksigen yang terlarut dalam air.
Ikan air payau biasanya hidup di muara atau sungai yang berbatasan langsung dengan laut, tambak yang dekat dengan laut, atau hutan bakau yang dekat dengan sungai. Biasanya ikan air payau bersifat karnivora atau pemakan ikan-ikan kecil lainnya, misalnya : kakap putih (cukil / barramundi), keting, sembilang, dugang, kakap hitam (black bass), erong-erong, kerapu lumpur, glomoan, ikan pee, ikan lidah, dsb. Ada juga yang bersifat harbivora yaitu pemakan ganggang lumut atau tumbuh-tumbuhan laut, misalnya : bandeng, belanak, mujaer / nila, dsb.
Memancing ikan air payau pada umumnya bisa dilakukan di tambak dekat laut dan di muara sungai.
- Memancing ikan air payau di daerah tambak / empang dekat laut
biasanya lebih mudah dilakukan pada saat air laut pasang, biasanya lokasi terbaik berada dekat dengan pintu masuk air. Lokasi pintu masuk air menjadi lokasi terbaik karena pada saat air laut pasang akan terjadi pergantian air yang membawa makanan dan meningkatkan kadar oksigen yang terlarut. Disamping itu, biasanya lokasi pintu masuk air lebih dalam daripada tempat-tempat lain disekitar tambak, hal ini menjadi tempat kegemaran ikan untuk hidup, dan menghindari panas akibat sinar matahari di siang hari.
2. Memancing ikan air payau di daerah muara sungai
memancing ikan di muara sungai biasanya banyak dilakukan di sekitar tanggul muara, di pinggir sungai dekat laut, pintu masuk air di kawasan tambak, jembatan dekat muara, pelabuhan dekat muara, di depan hilir sungai (menggunakan perahu), atau menyusuri aliran sungai / anak sungai yang banyak hutan bakau (menggunakan perahu).
Memancing ikan air payau kurang baik dilakukan jika air sedang surut dan terjadi pencemaran di daerah sekitar, misalnya : limbah pabrik, limbah rumah tangga, solar tumpahan kapal pelabuhan, dsb. Untuk mengetahui pasang surut air laut, kita bisa mendapatkan informasi dengan memperhitungkan kalender bulan, biasanya laut pasang pada saat bulan purnama atau pada saat posisi bulan dekat dengan bumi, disamping itu untuk melengkapi informasi kita lebih baik minta pendapat pada masyarakat sekitar perairan tersebut.
Memancing ikan air payau yang bersifat karnivora biasanya lebih baik jika menggunakan umpan hidup (live bait) misalnya dengan menggunakan udang hidup , ikan belanak / bandeng hidup. Ukuran ikan / udang yang ingin dijadikan umpan harus menyesuaikan dengan ukuran ikan yang menjadi target pancingan, pada perinsipnya jangan sampai umpan yang digunakan tidak bisa masuk kemulut ikan. Ada cara lain untuk mendapatkan ikan yang bersifat kernivora, yaitu dengan menggunakan umpan buatan (artificial bait), misalnya, dengan menggunakan ikan / udang buatan. Tehnik pemancingan dengan menggunakan ikan / udang buatan biasanya dilakukan dengan cara poping / casting.
Memancing ikan air payau yang bersifat herbivora atau pemakan tumbuhan, biasanya menggunakan lumut yang biasanya hidup di daerah tambak atau perairan sekitar. Mengingat ikan pemakan tumbuhan biasanya bermulut kecil, maka gunakanlah mata kail berukuran kecil, tetapi tetap disesuaikan dengan mulut ikan. Biasanya ada jenis rangkaian mata kail khusus yang di desain untuk umpan menggunakan lumut yang bisa didapat di toko alat-alat pancing terdekat.
Memancing ikan air payau hasil budidaya misalnya bandeng, bisa juga dengan menggunakan pellet butiran / bubuk, baik yang menggunakan essen ataupun tidak, biasanya aroma yang digunakan tidak bersifat pasti, tetapi membutuhkan trial and error (coba-coba), karena setiap kolam memiliki karakter aroma tertentu, tetapi pilihan terhadap aroma essen berkualitas baik tetap dibutuhkan. Gunakan petunjuk essen secara benar, dan jangan melebihi aturan yang disarankan, penggunaan essen yang terlalu pekat akan menghasilkan aroma yang kuat sehingga dapat menyebabkan nafsu makan ikan akan menurun dalam menyantap umpan.
C. MEMANCING DI LAUT
Ada banyak teknik untuk memancing dilaut, tetapi ada kalanya kita terlebih dahulu memahami kondisi gambaran laut dan karakteristik ikan ekosistim laut secara umum, sehingga dari gambaran karakter ikan laut secara umum, kita dapat lebih mudah mengembangkan teknik-teknik memancing di laut secara baik. Adapun teknik-teknik yang digunakan untuk memancing dilaut antara lain: bottom fishing, poping, jigging, trolling, umpan koncer(menggunakan pelampung ataupun tidak), umpan koncer dengan layang-layang dan masih banyak lagi pengembangan tehnik-tehnik memancing yang dapat dilakukan, misalnya umpan metal jig bisa dilakukan dengan gaya poping. Tetapi hal tersebut diatas akan kita bahas lebih dalam lagi di bab berikutnya.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, memancing di laut membutuhkan pengetahuan yang baik tentang kondisi cuaca, dasar perairan, pola hidup jenis ikan yang bersifat musiman ataupun tidak musiman dan karakter jenis ikan dalam ekosistim laut.
1.Cuaca
Keselamatan pemancing merupakan prioritas utama dalam memancing dilaut, jika kondisi cuaca sedang buruk (hujan dan angin kencang), selain rasa tidak nyaman dan was-was terhadap keselamatan jiwa, kecenderungan ikan dalam mengurangi nafsu makan pada kondisi tersebut relatif cukup besar hal ini diakibatkan adanya arus bawah laut yang sangat kuat menyebabkan ikan akan berlindung dibalik karang-karang laut, serta ikan akan cenderung menyebar sehingga kita akan lebih susah untuk mencari hot spot terbaik . Sehingga perlu kita evaluasi terhadap jadwal kegiatan memancing yang akan dilakukan. Carilah waktu disaat cuaca sedang cerah dan angin tidak bertiup kencang sehingga gelombang di laut relatif tenang
2. Dasar perairan
Dasar perairan merupakan pedoman penting untuk mendapatkan hasil jenis tangkapan yang kita inginkan, biasanya ikan dalam ekosistim laut sangat menyukai tempat-tempat pada dasar perairan yang memiliki struktur karang, karena karang menyediakan kehidupan yang ideal bagi ikan-ikan di laut, selain untuk bertelur, karang juga menyediakan makanan dan tempat berlindung bagi ikan-ikan di dasar laut. Laut bisa hanya menjadi suatu padang gurun luas tanpa kehidupan jika tidak ada karang, besar kecilnya karang pada dasar laut bisa menjadi ukuran untuk banyak sedikitnya koloni ikan, karena semakin besarnya karang maka semakin besar juga tempat yang dapat dihuni berbagai koloni ikan.
3. Pola hidup ikan yang berifat musiman ataupun tidak musiman
Kehidupan berbagai jenis ikan dilaut terkadang dipengaruhi oleh iklim pada suatu wilayah, iklim suatu wilayah terkadang dapat berpengaruh terhadap ada tidaknya sumber makanan bagi ikan-ikan dilaut, sumber makanan bisa dikatakan suatu mata rantai makanan bagi ekosistim laut, misalnya banyaknya plankton akan membawa keuntungan bagi ikan-ikan kecil, sehingga dengan banyaknya ikan-ikan kecil akan membawa sumber makanan bagi ikan-ikan yang lebih besar.
Kehidupan ikan yang bersifat musiman tidak terlepas daripada sifat migrasi ikan, terkadang pada saat musim kawin ikan akan bermigrasi untuk mencari tempat yang aman dan sesuai dengan habitatnya
4. karakter jenis ikan
Ikan ekosistim laut memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga dapat digunakan sebagai peluang pemancing untuk mendapatkannya. Karakter hidup ikan dilaut dapat digolongkan menjadi ikan yang hidup soliter dan ikan yang hidup berkelompok.
ikan yang hidup soliter, artinya keberadaannya tidak tergantung pada sesamanya/bersifat individu, ikan ini biasanya tidak bersifat musiman, artinya tidak memerlukan waktu yang khusus untuk mendapatkannya, jenis ikan konsumsi yang hidup soliter antara lain: kerapu, cukil, lencam, sembilang, pari, barracuda, baronang, dsb.
Ikan yang hidup berkelompok, artinya keberadaanya bergantung pada sesamannya, biasanya sebagian besar bersifat musiman, sehingga dibutuhkan waktu yang tepat untuk mendapatkannya, untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memancing, hendaknya kita harus melakukan survei terlebih dahulu sebelum memancing, biasanya nelayan setempat sangat memahami perairan tempat tinggalnya. Sifat musiman ikan pada suatu daerah sangat berbeda dengan daerah lainnya, misalnya musim tuna pada daerah NTT antara bulan september sampai november, tetapi pada laut selatan jawa antara bulan juni sampai agustus. Ikan yang bersifat musiman antara lain: tuna, cakalang, tengiri, lemadang, dsb.
Bagi para penggemar pemancing diseluruh Indonesia, teknik-teknik memancing begitu banyak berkembang dalam lingkungan sekitar kita, artikel diatas merupakan tolak ukur yang secara umum banyak dilakukan, untuk penggemar memancing pemula diharapkan akan lebih mudah memahami dan mengaplikasikannya sehingga saya berharap akan membuat memancing begitu mudah dan menyenangkan dengan memperoleh hasi tangkapan yang memuaskan. Melalui blog ini kita bisa berbagi pengalaman dan informasi agar kita semua bisa menjadi lebih baik.
Sudah berkali-kali saya mencari tempat yang menyediakan pesugihan,mungkin lebih dari 15 kali saya mencari paranormal mulai dari daerah jawa garut,sukabumi, cirebon, semarang, hingga pernah sampai ke bali ,namun tidak satupun berhasil, niat mendapat uang dengan jalan pintas namun yang ada malah kehabisan uang hingga puluhan juta, suatu hari saya sedang iseng buka-buka internet dan menemukan website dari KI SULTAN AGUNG sebenarnya saya ragu-ragu jangan sampai sama dengan yang lainnya tidak ada hasil juga, saya coba konsultasikan dan bertanya meminta petunjuk pesugihan apa yang bagus dan cepat untuk saya, nasehatnya pada saya hanya disuruh yakin dan melaksanakan apa yang di sampaikan KI SULTAN AGUNG, semua petunjuk saya ikuti dan hanya 1 hari alhamdulilah akhirnya KI SULTAN AGUNG membantu saya pesugihan dana gaib 5M yang saya tunggu-tunggu tidak mengecewakan, yang di janjikan cair keesokan harinya, kini saya sudah melunasi hutang-hutang saya dan saat ini saya sudah memiliki usaha sendiri di JOGJA, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya sering menyarankan untuk menghubungi KI SULTAN AGUNG di 085242892678 atau kunjungi websitenya agar lebih di mengerti www.rajauanggaib.com tidak lansung datang ke jawa juga bisa, saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. alhamdulillah hasilnya sama baik
BalasHapus